Hari ini, saat ini, saya, Muhamad Nur Adzim ingin memohon maaf secara terbuka kepada seseorang yang telah saya sakiti hatinya. Saya dengan jujur, dengan rendah hati, sungguh-sungguh memohon agar dimaafkan segala kesalahan dan kesilapan saya.
Saya tidak pernah berniat untuk menyakitkan sesiapa. Saya sesungguhnya tidak pernah terdetik untuk melukakan hati dan perasaan orang. Tidak pernah. Sebab saya tahu betapa sakitnya dilukai. Saya sangat tahu.
Tetapi, itulah saya, buruk akhlaknya, tak pandai untuk mengawal diri, tak mengerti perasaan orang. Maka, tanpa sengaja, saya telah mengguriskan perasaan seseorang. Maafkan saya. Saya memohon dengan penuh kerendahan hati.
Kadang-kadang saya terfikir sendiri, alangkah tidak layaknya saya dikelilingi orang-orang baik, sangat baik, sehingga saya tidak mampu memuaskan perasaan mereka, tidak mampu berakhlak dengan akhlak yang sedikit baik.
Oleh itu, maafkan saya atas segala kesalahan. Janganlah menangis lagi. Saya tahu itu sulit sekali, tetapi, saya bukan sengaja menghiris perasaan kamu.
Saya sesungguhnya tidak pandai berbahasa, tidak pandai menyusun ayat. Cukuplah kalau saya katakan, saya benar-benar menyesal atas perbuatan saya.
Maka, saya pohon jutaan kemaafan andai tersilap bicara, terlanjur kata, tersasul bahasa, terguris rasa. Sesungguhnya saya hanyalah insan biasa, insan banyak dosa.
No comments:
Post a Comment